Carbonara klasik Roma sangat bergantung pada guanciale. Terbuat dari pipi babi yang diawetkan dengan garam selama 2-3 minggu, membuat dagingnya lebih kaya rasa dibanding bacon. Resep carbonara ini dibuat oleh Sarah Cicolini, seorang koki restoran Italia (trattoria) kontemporer yang populer Santo Palato. Umumnya, pasta yang digunakan adalah pasta ukuran pendek yang disebut rigatoni, atau mezza manica, versi lebih pendek dari rigatoni. "Riga" (garis) di bagian tepi membuat pasta dapat menyerap saus. Untuk 100 gram pasta, rebus 1 liter air yang ditambahkan sedikit garam. Lemak yang keluar saat menggoreng guanciale akan membuat saus menjadi lebih kental. Agar lemak di dalam saus tidak terasa terlalu berat, kurangi lemak pada daging dengan menepuk-nepukkan tisu dapur. Aduk saus di dalam double boiler untuk menjaga kekentalan sausnya.

1. Isi penuh air dalam panci besar. Masukkan garam lalu rebus.
2. Tumis guanciale yang sudah dikupas dan dipotong-potong di atas panci dengan panas sedang hingga garing, selama 10-15 menit. Ambil lemak yang dihasilkan dan letakkan di piring yang berbeda.
3. Pecahkan kuning dan putih telur, lalu letakkan di mangkok. Tambahkan sedikit lemak guanciale dan parutan pecorino romano. Aduk sampai lembut dan berbusa.
4. Rebus pasta, namun angkat dan tiriskan dua menit lebih cepat. Simpan air pasta.
5. Tuangkan sisa lemak guanciale di panci besar. Panaskan dengan api sedang, tambahkan pasta yang sudah direbus dan 1/2 cup air pasta. Aduk selama tiga menit.
6. Matikan api. Tambahkan (3) ke dalam panci. Aduk sampai teksturnya sangat kental. Tambahkan lagi air pasta jika dibutuhkan.
7. Sajikan pasta di atas piring. Tambahkan (2), lalu tabur pecorino dan lada hitam untuk menambah rasa.